Diduga adakan Study Tour TK Baitul Quran Karangbanyu ke Yogyakarta Dikeluhkan Orang Tua Murid karena Biaya Tinggi


Ngawi, Infodesanasional.id – Study tour yang diselenggarakan oleh TK Baitul Quran Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi ke Yogyakarta menuai keluhan dari sejumlah wali murid. Pasalnya, kegiatan yang dibungkus dengan konsep wisata edukasi itu dinilai membebani dari sisi biaya.

Salah satu wali murid berinisial S menyatakan keberatan dengan besaran biaya yang harus dikeluarkan. 

"Agak keberatan, apalagi bagi orang tua yang penghasilannya menengah ke bawah dan memiliki lebih dari satu anak yang sekolah di jenjang SMP, SD, dan TK. Tapi kami tidak bisa menolak karena sekolah menyodorkan dan mewajibkan untuk ikut," ujarnya kepada media infodesanasional.id (tim). 

Biaya yang dibebankan untuk mengikuti kegiatan tersebut mencapai Rp373.000 per anak, sudah termasuk biaya untuk pendamping. Selain itu, wali murid juga harus menanggung biaya SPP bulanan sebesar Rp150.000 dan mengharuskan untuk membayar biaya akomodasi jika tidak berangkat wisata edukasi. 

Kepala TK Baitul Quran, Ustazah Nurul, saat dikonfirmasi membenarkan rincian biaya tersebut. Ia menjelaskan bahwa biaya yang ditetapkan sudah mencakup akomodasi guru pendamping.

 "Ya benar, kalau ikut memang bayarnya segitu karena sudah termasuk biaya untuk gurunya juga. Tapi kalau tidak ikut, tetap kami wajibkan untuk bayar akomodasinya," terangnya. Rabu(30/4/25) 

Ustazah Nurul juga mengungkapkan bahwa sebelum diputuskan, pihak sekolah sudah melakukan rapat dan menyodorkan dua pilihan destinasi dengan pertimbangan biaya dari lembaga lain yang bahkan lebih tinggi, yaitu mencapai Rp400.000 hingga Rp500.000. 

"Kami juga sudah meminta izin ke Korwil UPT Gendingan dan sudah diizinkan," tambahnya.

Sayangnya, tidak semua siswa bisa mengikuti kegiatan ini. Dua anak dinyatakan tidak bisa ikut lantaran belum melunasi kewajiban SPP.

 “Kami buatkan surat perjanjian di atas materai, karena tidak ada upaya untuk melunasi SPP malah kepingin ikut wisata,” imbuhnya.

Sementara itu, Ika selaku Ketua Komite mengaku hanya ikut apa yang diperintahkan oleh guru dan yayasan. "Saya gak diskusikan apapun yang disodorkan guru, saya ngikut sekolahan. kalau misal wali murid gak mampu, gak usah sekolah di sini," ujarnya ketus. 

Beberapa guru menyebut bahwa kegiatan seperti ini sudah menjadi hal wajar, bahkan di TK lain biaya study tour ke Yogyakarta justru lebih tinggi.

Meski bertujuan sebagai sarana edukasi dan rekreasi, polemik biaya ini membuka ruang diskusi lebih luas mengenai kebijakan pendidikan yang inklusif dan terjangkau, khususnya untuk keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.

Post a Comment for "Diduga adakan Study Tour TK Baitul Quran Karangbanyu ke Yogyakarta Dikeluhkan Orang Tua Murid karena Biaya Tinggi"