Diduga Maraknya Peredaran Obat Keras Golongan G di Kecamatan Paku Haji diminta APH Bertindak

Tangerang, Infodesanasional.id - Sebuah toko yang berjualan obat keras golongan G yang ber-alamat di desa Kelapa Lima Kecamatan Paku Haji Kabupaten Tangerang Banten modus penjualan nya dengan toko tertutup dari depan untuk menghindari dari pantauan masyarakat dan aparat kepolisian setempat, Sabtu (08/03/25).

Team investigasi dari awak media mendapat laporan ada nya pengedaran obat keras tipe G di desa kelapa Lima kecamatan paku haji kabupaten Tangerang Banten ternyata benar ada nya.

Toko tersebut tertutup rapi, setelah kami telursuri terdapat seseorang yang sedang membeli obat keras tersebut lewat pintu belakang yang terkunci dari luar namun ada lubang kecil yang berada di bawah pintu.

Ketika kami pergoki orang pembeli obat tersebut sempat di lempar ke tumpukan sampah namun di saat kami tanya kenapa di buang dia menggaku "beli dari sini terus saya beli di kasih lewat bawah lubang pintu bang," ucap pembeli obat keras tersebut.

Ketika kami sedang bertanya kepada si pembeli datang lah seorang warga setempat "udh dia suruh pergi aja karna dia kan cuman beli," ujar warga setempat.

kami merupakan team awak media melakukan investigasi, dengan cara menyamar serta menemui salah satu pembeli untuk di pantai keterangan setelah dapat keterangan kami mempersilahkan pembeli itu untuk pergi, tidak selang waktu lama datang lagi beberapa orang yang mau membeli diduga barang haram tersebut, Namun ketika itu ada seorang yang biasa beli di situ memberikan no handphone orang yang mengaku sebagai kordi toko obat keras golongan G tersebut.

Setelah kami dalami dan menghubunginya melalui via telepon watsapp orang tersebut berinisial (SM) yang mengaku dia lah yang berkordinasi di wilayah paku haji.

Sementara berita ini di terbitkan pihak Penegak hukum atau yang berwenang belum bisa kami konfirmasi terkait peredaran dugaan obat keras tersebut belum bisa di temui, dan di minta penegakan hukum, pemerintah daerah juga perlu meningkatkan pengawasan terhadap peredaran obat-obatan, khususnya obat-obatan keras. Perlu adanya kerjasama yang erat antara Dinas Kesehatan, Badan Narkotika Nasional (BNN).

Dan awak media akan meminta tanggapan serta stekmen terkait dugaan kasus ini ketingkat MABES POLRI untuk menindak tegas peredaran-peredaran barang haram tersebut.(toby)