MUBA, Infodesanasional.id – Warga Desa Saud, Kecamatan Batanghari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), digegerkan oleh penemuan jasad seorang pria paruh baya di sebuah pondok kebun, Selasa (3/6/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. Korban diketahui bernama Sunaryo (65), ditemukan dalam kondisi mengenaskan: tewas dengan tangan terikat ke belakang dan diduga mengalami kekerasan di bagian kepala.
Hasil visum menunjukkan adanya memar di kepala korban, menguatkan dugaan bahwa korban menjadi sasaran perampokan dengan kekerasan. Sepeda motor milik korban juga dilaporkan hilang dari lokasi, memperkuat indikasi tersebut.
Korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya. Namun yang mengundang tanda tanya, saat proses penemuan jasad berlangsung, aparat kepolisian dari Polsek Batanghari Leko terkesan tertutup. Tidak ada dokumentasi resmi dari warga maupun media yang bisa diakses publik, menimbulkan kecurigaan adanya upaya menutup-nutupi.
Ironisnya, hingga sepekan berlalu, belum satu pun tersangka ditetapkan dalam kasus ini.
Ketua Umum LSM POSE RI, Desri Nago SH, menyoroti lambannya proses penyelidikan. Ia menduga, aparat Polsek Batanghari Leko tengah disibukkan dengan aktivitas lain yang tak kalah kontroversial yaitu bisnis minyak ilegal.
“Ada dugaan kuat oknum di Polsek BHL ikut bermain dalam bisnis minyak ilegal di lahan eks PT Pakerin. Selama sebulan terakhir, jumlah sumur minyak ilegal di sana meningkat drastis. Wajar kalau penyelidikan kasus dugaan perampokan yang berujung maut ini berjalan lamban,” ujar Desri kepada media yang advokat aktip di berkantor advokat kantor hukum desri nago dan rekan, Selasa (10/6/2025).
Desri juga meminta atensi serius dari Kapolda Sumatera Selatan untuk mengevaluasi Kapolsek Batanghari Leko, AKP Halim Kesumo.
“Kalau tidak segera diganti, bukan hanya kasus Sunaryo yang tak terungkap, tapi wilayah Batanghari Leko juga bisa jadi surga baru untuk para mafia minyak ilegal. Ini harus dihentikan sebelum kerusakan lingkungan semakin menjadi-jadi,” tegasnya.
Jenazah korban Sunaryo telah dimakamkan di kampung halamannya di Lampung. Namun keadilan untuk almarhum masih jauh dari terang.
Sementara itu Kapolsek Batanghari Leko AKP Halim Kesumo saat dikonfirmasi media terkait kasus penemuan mayat diduga korban perampokan ini, bukannya menjawab pertanyaan awak media, justru malah mengajak untuk mampir ke kantornya.
"Mampir ke kantor om," ujar Kapolsek.(warto)
Post a Comment for "Kasus Penemuan Mayat dengan Tangan Terikat di BHL Masih Misteri, Penyelidikan Lambat Diduga Aparat Sibuk Urus Bisnis Minyak Ilegal"