Petani Sawit di Kecamatan Keluang Mengeluh kebunnya terdampak Aktivitas Penambang Batu bara yang di Desa Tenggaro


Petani Sawit di Kecamatan Keluang Mengeluh kebunnya terdampak Aktivitas Penambabang Baru bara yang di Desa Tenggaro

Keluang, Infodesanasional.id – Beberapa petani sawit yang memiliki kebun di wilayah Desa Tenggaro Kecamatan Keluang mengeluh pendapatan mereka menurun drastic selama dua tahun terakhir, hal itu terjadi lantaran kebun sawit yang mereka kelola terdampak aktifitas tambang batubara. 

Seperti yang disampaikan oleh salah seorang petani bernama Arif (33), ia mengatakan bahwa sejak dilakukannya kegiatan penambangan batubara pada tahun 2023, kebun sawitnya mengalami beberapa masalah. 


 “sejak ada tambang, truk tidak ada akses untuk ke kebun, jadi kami tidak bisa mengangkut hasil kebun dengan truk, hanya bisa dengan dilangsir pakai motor biayanya tambah besar, terus mau mupuk juga tidak bisa karena tidak ada akses itu, jadi produksi sawit menurun drastis” ungkap arif. 

Arif menambahkan, tambang tersebut juga membuang tanah di sekitar kebunnya dengan ketinggian sekitar 10 meter , jarak tumpukan tanah dari tambang ke kebun sangat dekat tanpa ada parit, sehingga tanah tersebut terkikis menjadi lumpur yang masuk ke dalam kebun. 

“lumpur banyak masuk ke kebun pak, batang yang terkena lumpur tidak bisa kami panen buahnya, selain itu batang sawit jadi tidak sehat, lama-kelamaan bisa mati juga” imbuhnya. 


Dari pantauan di lapangan, lumpur tidak hanya masuk ke dalam kebun, tapi juga masuk ke sungai yang berada di tengah kebun sawit,sehingga sungai menjadi dangkal, bahkan menutup sungai dan jembatan, lumpur dalam sungai juga terpantau meluap ke sekitar aliran dan masuk ke dalam kebun juga. 

Disampaikan oleh para petani, sejak kejadian tersebut mereka sudah sering kali bertemu dengan pihak perusahaan untuk meminta pertanggungjawaban atas musibah yang mereka alami, namun hingga tahun ketiga belum ada tindakan berarti yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk menanggulangi kejadian tersebut.  

“terakhir bulan maret yang lalu mereka mendatangi kami, mereka membuat komitmen sendiri, diantaranyaakan membuat parit untuk mencegah lumpur masuk, membersihkan lumpur di lahan dan sungai, serta membuatkan akses jalan, tapi sampai saat ini (bulan Juli), mereka baru membuat parit saja, itupun dengan membeli lahan kami untuk buat parit, itupun belum maksimal” ungkap petani lain yang tidak ingin namanya disebutkan. 

Maka dari itu, para petani berharap kepada pihak perusahaan agar dapat segera menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik, karena petani terus mengalami kerugian serta kerusakan yang dialami semakin parah. Petani juga meminta pemerintah atau dinas terkait dapat melakukan pengawasan atau pengecekan terhadap kegiatan tambang, jika memang terjadi pelanggaran apalagi sampai merugikan masyarakat maka harus ada sanksi yang tegas atau dicabut izin usahanya apabila pelanggaran itu berat dan berulang.

Sementara itu awak media belum bisa mengkonfirmasi terkait permasalahan tersebut, pihak baturona blm dapat dihubungi oleh awak media. (tim) 

Post a Comment for "Petani Sawit di Kecamatan Keluang Mengeluh kebunnya terdampak Aktivitas Penambang Batu bara yang di Desa Tenggaro"