TANGERANG,Infodesanasional.id - Pada Jumat, 27 Juni 2025, buruh bongkar muat Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang, mengadakan pertemuan dengan Polres Metro Tangerang Kota dan Polsek setempat. Pertemuan ini diprakarsai oleh Ketua Koordinasi Buruh, Bapak Primus, dan dihadiri oleh perwakilan buruh lainnya (Yus Brian, Yus Eko, dan Isak Eko), serta Pak Wempi Henuk. Tujuan utama pertemuan adalah membahas permasalahan PHK sepihak yang menimpa sekitar 150 buruh dan pembatalan sepihak kesepakatan oper alih (transfer pekerjaan).
Tuntutan Buruh:
Buruh merasa dirugikan atas beberapa hal:
- PHK Sepihak: Manajemen Pasar Induk Tanah Tinggi melakukan PHK terhadap 150 buruh tanpa alasan yang jelas dan transparan. Ini mengakibatkan hilangnya mata pencaharian bagi para buruh yang terkena dampak.
- Pembatalan Oper Alih: Kesepakatan oper alih, yang sebelumnya telah disepakati dengan kepala buruh dengan nilai transfer sebesar Rp 2-4 juta per orang, dibatalkan sepihak oleh manajemen. Oper alih ini bertujuan agar buruh senior dapat mewariskan pekerjaan mereka kepada kerabat, sehingga menjaga keberlangsungan ekonomi keluarga mereka.
- Alasan yang Tidak Berdasar: Manajemen menggunakan alasan perbedaan nama di KTP dan kartu identitas buruh sebagai dasar PHK, yang dianggap tidak valid dan tidak berdasar oleh para buruh.
- Tuduhan Premanisme: Buruh membantah tuduhan premanisme dan menegaskan status mereka sebagai pekerja yang sah. Mereka menekankan bahwa mereka telah bekerja keras dan berdedikasi di pasar tersebut.
Permintaan Bantuan Kepolisian:
Bapak Primus dan perwakilan buruh lainnya menyampaikan kekecewaan mereka atas tindakan sepihak manajemen dan meminta bantuan kepolisian untuk menyelesaikan masalah ini. Pak Wempi Henuk toko dari buru juga mendesak kepolisian untuk menghadirkan manajemen Pasar Induk Tanah Tinggi dan oknum terkait guna menyelesaikan
permasalahan ini secara adil dan tuntas. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pertemuan lanjutan dengan pihak manajemen pasar. Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan hak-hak pekerja dan perlunya mekanisme penyelesaian konflik yang adil dan transparan antara pekerja dan manajemen.
Pasar induk tanah tinggi kota Tangerang Banten ujar seorang buru yang bernama Isak dalam wawancara dengan media ia mengatakan bawah kami merasa di perlakukan tidak adil dan kami aksi kemarin itu spontanitas agar pihak manajemen bisa menemui kami namun ketika kami aksi mogok kerja di depan kantor pasar menajemen tidak hadir namun yang di hadap kan adlah oknum media bertanya
Terkait oknum dari mana dia tidak menyebut namun beliau mengatakan nama nya ya itu pak Eko berserta tim nya yang selama ini ketika ada Permasalahan yang kami buru di hadapan dengan oknum tersebut namun sampai saat ini semua kebijakan pasar induk tanah tinggi itu ada berapa hal yang pertama adalah
menyangkut tunjangan kerja kami di hari raya sedangkan sebelumnya ada nya oknum-oknum tersebut kami perorang bisa mendapatkan penghasilan kerja tunjangan hari raya mau di bilang sangat lumayan yang udah di potong di depan mobil mobil yang masuk contoh mobil engkel 8000 pikap 4000 Fuso 25000
Namun di saat sekarang dari 3 tahun belakangan ini" kami mendapat kan tunjangan hari raya tidak sesuai dengan kinerja kami selama ini" kami buruh paling ada yg dapat 500 terkadang teman teman yang lain ga dapat tunjangan hari raya tersebut' yang angkap tidak adil oleh pihak pasar induk tanah tinggi kota Tangerang Banten
Ujar seorang kuli bongkar muat pasar induk tanah tinggi
Post a Comment for "Buruh bongkar muat pasar induk tanah tinggi mengadakan kordinasi dengan pihak polres dan Polsek metro Tangerang kota "